Secara keseluruhan, penjualan bersih domestik tumbuh 7,9 persen sementara penjualan ekspor terkoreksi 4,5 persen dibandingkan 2023. Kontraksi pada penjualan ekspor disebabkan adanya kendala di beberapa negara.
Irawaty menambahkan, Kalbe akan terus mengelola rantai pasokan dan mengelola persediaan. Untuk mempertahankan margin ke depan, perseroan berkomitmen menjaga efisiensi bisnis dengan digitalisasi dan pemasaran yang lebih efektif.
"Strategi kenaikan harga akan diterapkan secara selektif dengan memperhatikan kondisi daya beli masyarakat. Perseroan juga mengelola penggunaan mata uang USD untuk keperluan impor bahan baku," katanya.
Pada 2025, Kalbe membidik penjualan dan laba bersih tumbuh di kisaran 8-10 persen. Adapun kebijakan dividen dipertahankan dengan rasio 45-55 persen atas laba bersih.
(Rahmat Fiansyah)