Dalam kesempatan tersebut, Fedaus juga memaparkan berbagai langkah inovatif yang telah dilakukan GGRP dalam mendukung pembangunan rendah karbon.
"Sebagai salah satu perusahaan baja di Indonesia, kami percaya bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus menjadi prioritas. Dengan strategi keberlanjutan komprehensif yang dimiliki oleh GRP, seperti ESG Strategy Handbook dan Net Zero Roadmap, kami berkomitmen untuk menjadi penggerak perubahan menuju masa depan yang lebih hijau, khususnya bagi industri baja tanah air," ujar Fedaus.
Dalam paparannya, Fedaud menyoroti beberapa inisiatif penting, seperti penggunaan energi terbarukan oleh GGRP dengan telah mengoperasikan salah satu rooftop solar power plant terbesar di Jawa Barat dengan total kapasitas 9,3 MWp.
"Inisiatif ini akan terus diperluas dengan target mencapai 33 MWp pada 2025, yang diharapkan dapat mengurangi 47.400 ton CO2 per tahun," ujar Fedaus.
Tak hanya itu, menurut Fedaus, pihaknya juga terus meningkatkan pelaporan keberlanjutan melalui peningkatan ESG risk rating dan partisipasi dalam CDP Disclosure untuk memastikan akuntabilitas dan dampak positif dalam perjalanan dekarbonisasi Perusahaan.