Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini merincikan, volume penjualan ADRO dan anak-anak perusahaannya pada sembilan bulan pertama tahun 2023 mencapai 49,12 juta ton, atau setara dengan kenaikan 11% dari periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian ini selaras dengan target volume penjualan setahun penuh yang ditetapkan sebesar 62-64 juta ton.
Kemudian volume produksi naik 12% menjadi 50,73 juta ton, sementara volume pengupasan lapisan penutup naik 25% menjadi 217,43 Mbcm.
Lalu, nisbah kupas tercatat 4,29x, selaras dengan target yang ditetapkan 4,2x hingga akhir 2023.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan naik 17% secara tahunan menjadi USD2,99 miliar, terutama karena beban royalti PT Adaro Indonesia (AI) lebih tinggi daripada pada periode yang sama tahun lalu.