IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan penurunan laba bersih sebesar USD1,21 miliar atau Rp19,44 triliun.
Laba tersebut turun 35,96% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,90 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan perseroan juga tercatat turun 15,76% menjadi USD4,98 miliar atau setara Rp79,44 triliun, dari sebelumnya sebesar USD5,91 miliar.
Secara rinci, penjualan batu bara tercatat sebesar USD4,83 miliar atau Rp77,15 triliun, segmen jasa pertambangan tercatat sebesar USD98,75 juta atau Rp1,57 triliun, serta pendapatan lainnya sebesar USD45,31 juta atau Rp722,69 miliar.
“Walaupun menghadapi penurunan harga dan tekanan biaya karena inflasi, model bisnis kami yang terintegrasi tetap berkinerja baik. Kami berada di posisi yang baik untuk mencapai target setahun penuh berkat dukungan eksekusi yang baik di setiap bisnis,” kata Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).