"Capaian ini menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil di setiap kuartalnya, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,9 persen," ujar Gilarsi.
Bersamaan dengan itu, Perseroan juga mencatat perolehan laba kotor sebesar Rp123 miliar, dengan adanya peningkatan dalam hal marjin laba kotor, dari 17,5 persen pada triwulan 3Q23 menjadi 19,1 persen pada 3Q24.
Meski demikian, Gilarsi mengakui bahwa secara tahunan (year on year/YoY), capaian pendapatan bersih tersebut terhitung menipis dibanding realisasi pendapatan bersih pada triwulan III-2023 yang tercatat mencapai Rp891 miliar.
"(Penurunan) Ini sejalan dengan yang terjadi di industri, di mana menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) terjadi pelemahan penjualan kendaraan niaga di Indonesia sebesar 21 persen hingga September 2024," ujar Gilarsi.
Sementara peningkatan marjin laba kotor, menurut Gilarsi, terutama didapat dari efisiensi produksi di bidang manufaktur suku cadang
dan kontribusi penjualan truck serta forklift.