sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kapitalisasi Emiten BUMN Capai Rp1,733 Triliun di 2021, Bakal Ada 2 Perusahaan Siap IPO 

Market news editor Suparjo Ramalan
15/07/2021 18:34 WIB
Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas mencatat pergerakan saham emiten pelat merah di BEI menunjukan peningkatan di 2021.
Kapitalisasi Emiten BUMN Capai Rp1,733 Triliun di 2021, Bakal Ada 2 Perusahaan Siap IPO  (Dok.MNC Media)
Kapitalisasi Emiten BUMN Capai Rp1,733 Triliun di 2021, Bakal Ada 2 Perusahaan Siap IPO  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas mencatat pergerakan saham emiten pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan peningkatan yang cukup baik, meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. 

Hingga 2021, kapitalisasi pasar BUMN mencapai Rp 1,733 triliun. Jumlah tersebut merupakan total saham yang dimiliki 34 perusahaan negara yang sudah melantai di pasar modal. Ke-34 emiten tersebut terdiri dari 14 BUMN dan 20 anak perusahaan. 

Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury menyebut, kapitalisasi pasar BUMN selama 10 tahun terakhir terus mengalami kenaikan. Bahkan, nilainya naik dua kali lipat. 

"Sejalan dengan pertumbuhan pasar capital syariah di Indonesia, perkembangan pasar saham BUMN di BEI juga menunjukan adanya peningkatan yang cukup baik. Dimana, pada tahun 2021, jumlah BUMN yang tercatat di BEI mencapai 34 BUMN," ujar Pahala dalam gelaran The Future of Islamic Capital Market, Kamis (15/7/2021).

Pada tahun ini, pemegang saham kembali melakukan aksi korporasi dengan mencatat saham atau initial public offering (IPO). 

Dua BUMN yang akan IPO yakni PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Indonesia Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

"Pada tahun 2021 ini, kita juga berencana melakukan pencatatan sebagai tambahan dua anak usaha BUMN yaitu holding Geothermal dan juga Mitratel yang masing-masing bergerak di bidang energi baru terbarukan serta di bidang telekomunikasi," katanya. 

Dia berharap, pencatatan anak usaha BUMN di tahun ini dan tahun-tahun mendatang akan mendorong kegairahan investor di pasar modal Indonesia.  

Saat ini, saham-saham BUMN yang dicatat di BEI merupakan penggerak yang cukup dominan di pasar saham Indonesia dan merupakan saham yang likuid. 


(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement