sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Nilai Tukar Dolar Tetap Menguat Pagi Ini

Market news editor Shifa Nurhaliza
23/07/2021 07:35 WIB
Jelang akhir pekan, nilai tukar dolar menguat secara keseluruhan dalam sesi perdagangan yang bervariasi pada Kamis (22/7/2021) sore atau Jumat (23/7/2021) pagi.
Dolar AS (Ilustrasi)
Dolar AS (Ilustrasi)

IDXChannel – Jelang akhir pekan, nilai tukar dolar menguat secara keseluruhan dalam sesi perdagangan yang bervariasi pada Kamis (22/7/2021) sore atau Jumat (23/7/2021) pagi WIB. 

Dolar bergerak dengan adanya pasang surutnya sentimen risiko, sementara euro jatuh setelah investor mencerna pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa. Dolar AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada sesi Rabu kemarin.

Mata uang yang berfokus pada pertumbuhan seperti dolar Australia, naik karena aksi jual risiko global semakin mereda. Aussie terakhir naik 0,2% menjadi USD0,7372. Poundsterling menguat 0,4% menjadi USD1,3767, pulih dari tingkat terendah lima setengah bulan. Dolar tergelincir 0,1% terhadap yen, mata uang  safe haven  lainnya, menjadi 110,17 yen.

Mengutip Reuters, meski dolar mundur dari tingkat tertinggi di tiga setengah bulan ini, greenback tetap diminati kalangan investor, kata para analis.

"Ada banyak ketidakpastian apakah kita melihat pasar Amerika, makro global, kekhawatiran Covid, atau apakah kita mencermati risiko politik. Saya tidak berpikir dislokasi ini akan hilang dalam jangka pendek, jadi saya melihat dolar tetap menguat selama beberapa bulan ke depan," kata Simon Harvey, analis Monex Europe di London.

Di awal sesi ini, greenback tergelincir setelah data klaim pengangguran Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan menimbulkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi terbesar dunia itu dari pandemi.

Kemudian, Euro di sisi lain menguat di awal sesi setelah ECB memenuhi ekspektasi dengan berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah lebih lama lagi.

Pada perdagangan pagi ini, euro turun 0,2% menjadi USD1,1767, tidak jauh dari level terendah tiga setengah bulan di USD1,1752 yang dicapai pada sesi Rabu. Sementara itu, indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,1% menjadi 92,852, karena dampak dari data klaim pengangguran Amerika memudar.

Data menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran Amerika meningkat 51.000 menjadi 419.000 yang disesuaikan secara musiman, untuk pekan yang berakhir hingga 17 Juli, level tertinggi sejak pertengahan Mei. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan 350.000 aplikasi untuk minggu terakhir.

Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di Cambridge Global Payments, Toronto, mengatakan risiko data tersebut mendorong rencana pengetatan Federal Reserve jauh ke depan, memberikan tekanan lebih lanjut pada imbal hasil obligasi. (NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement