IDXChannel – Jelang akhir pekan, nilai tukar dolar menguat secara keseluruhan dalam sesi perdagangan yang bervariasi pada Kamis (22/7/2021) sore atau Jumat (23/7/2021) pagi WIB.
Dolar bergerak dengan adanya pasang surutnya sentimen risiko, sementara euro jatuh setelah investor mencerna pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa. Dolar AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada sesi Rabu kemarin.
Mata uang yang berfokus pada pertumbuhan seperti dolar Australia, naik karena aksi jual risiko global semakin mereda. Aussie terakhir naik 0,2% menjadi USD0,7372. Poundsterling menguat 0,4% menjadi USD1,3767, pulih dari tingkat terendah lima setengah bulan. Dolar tergelincir 0,1% terhadap yen, mata uang safe haven lainnya, menjadi 110,17 yen.
Mengutip Reuters, meski dolar mundur dari tingkat tertinggi di tiga setengah bulan ini, greenback tetap diminati kalangan investor, kata para analis.
"Ada banyak ketidakpastian apakah kita melihat pasar Amerika, makro global, kekhawatiran Covid, atau apakah kita mencermati risiko politik. Saya tidak berpikir dislokasi ini akan hilang dalam jangka pendek, jadi saya melihat dolar tetap menguat selama beberapa bulan ke depan," kata Simon Harvey, analis Monex Europe di London.