IDXChannel - Bank Sentral China, akan menjaga kebijakan moneter yang tepat dan fleksibel untuk melindungi stabilitas keuangan pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan akibat kembali meningkatnya kasus pandemi di sejumlah wilayah, serta pemulihan ekonomi yang tidak merata.
Sementara itu, dalam Laporan Implementasi Kebijakan Moneter Kuartal II, pihak PBOC juga akan menjaga likuiditas yang cukup dan meningkatkan dukungan untuk inovasi teknologi, perusahaan kecil, dan sektor manufaktur. Bahkan di lingkungan eksternal, peningkatan kasus Covid-19 secara global serta risiko dari perubahan kebijakan yang telah mempengaruhi aliran modal lintas batas di negeri tirai bambu ini.
Mengutip program 1st Session Closing Market IDX Channel, Kamis (12/8/2021), pemerintah setempat tengah mempercepat biaya pengeluaran untuk proyek-proyek infrastruktur yang didukung oleh bank sentral dengan langkah-langkah pelonggaran sederhana. Hal tersebut dikarenakan, risiko dari Covid Varian Delta dan bencana banjir yang diprediksi dapat mengancam perlambatan pemulihan ekonomi.
Adapun sejak 15 Juli lalu, Bank Sentral China telah memangkas rasio persyaratan cadangan untuk bank dengan melepas sekitar 1 triliun Yuan dalam likuiditas panjang. Dimana, rata-rata perkiraan suku bunga pinjaman korporasi tiongkok berada di level 4,58 persen pada bulan Juni, atau turun 0,4 poin secara tahunan. (NDA)