IDXChannel - Kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap sejumlah negara berpotensi mengubah sikap bank sentral atau Federal Reserve (The Fed) menjadi lebih hawkish.
Seperti diketahui, pembuat kebijakan atau kebijakan hawkish adalah keputusan yang sifatnya agresif. Umumnya, kebijakan ini dilancarkan ketika para pembuat kebijakan yang lebih mengutamakan level inflasi yang terjaga.
Pandangan ini muncul seiring sinyal tekanan inflasi, sehingga dikhawatirkan ikut berdampak terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“(Ada) masalah mendesak lain ke depan saat The Fed menjadi lebih agresif akibat tarif,” kata Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Ezaridho Ibnutama dalam risetnya, dikutip Minggu (19/4).
Sinyal hawkish Powell dinilai merupakan respons Fed atas proyeksi inflasi yang lebih tinggi pada April 2025.