Pasar juga masih masih tetap gelisah setelah negara-negara Barat termasuk AS pada Rabu kemarin (16/2) memperingatkan bahwa kehadiran militer Rusia di perbatasan Ukraina masih tumbuh, bukannya menyusut seperti yang ditegaskan oleh Moskow, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Kamis (17/2/2022).
Pada saat yang sama, kekhawatiran terkait pengetatan suku bunga Fed yang hawkish, termasuk potensi kenaikan 50 basis poin bulan depan, mulai reda semalam setelah rilis pertemuan kebijakan Fed bulan Januari mengisyaratkan adanya pendekatan pemakaian data yang lebih terukur dari bank sentral.
Ekonom Senion Natixis Trinh Nguyen mengatakan risalah Fed bulan Januari tidak terlalu hawkish yang notabene merupakan sinyal positif bahwa pasar dapat menyesuaikan kembali pembelian di aset berisiko.
"Meskipun sebelumnya memperkirakan kenaikan suku bunga agresif dapat membuat mereka berpindah ke safe-haven, seperti dolar, emas, dan treasuri jangka panjang," jelasnya.
(SANDY)