Posisi ekuitas PRDA berada di level Rp2,33 triliun. Dari ekuitas itu, terdapat saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp1,08 triliun.
Direktur Utama PRDA Dewi Muliaty sebelumnya mengatakan, perseroan menargetkan pendapatan bisa tumbuh dua kali lipat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Dia mengakui target itu tidak mudah karena PRDA saat ini banyak memiliki investasi jangka panjang di layanan cabang dan digital yang berdampak pada margin.
"Jika melihat kuartal I memang terjadi perlambatan. Untuk kuartal II dan seterusnya masih ada peluang untuk bertumbuh di segmen B2B dan B2C," katanya.
Dewi menambahkan, PRDA saat ini tengah mengeksekusi berbagai rencana jangka panjang, mulai dari hadirnya aplikasi U by Prodia hingga penambahan Point of Care(POC). "Jadi kita akan terus memperluas omnichannel," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)