sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kenaikan BI Rate Dinilai Tak Berikan Tekanan pada Pasar Keuangan Domestik

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
24/04/2024 19:45 WIB
Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) pada hari ini dinilai di luar ekspektasi pasar pada umumnya.
Kenaikan BI Rate Dinilai Tak Berikan Tekanan pada Pasar Keuangan Domestik. (Foto MNC Media)
Kenaikan BI Rate Dinilai Tak Berikan Tekanan pada Pasar Keuangan Domestik. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) pada hari ini dinilai di luar ekspektasi pasar pada umumnya. Padahal, Rupiah dan IHSG sudah menguat sejak sesi perdagangan pembukaan.

"Namun, kebijakan BI menaikkan bunga acuan tidak memberikan tekanan pada pasar keuangan domestik hari ini," ujar Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin dalam risetnya, Rabu (24/4/2024).

Gunawan menuturkan, pasar juga masih menantikan bagaimana kinerja mata uang Rupiah setelah keputusan moneter yang lebih ketat oleh BI. Seperti bagaimana kemungkinan kinerja Rupiah nantinya, apakah mampu turun di bawah Rp16.000 per dolar AS (USD).

"Atau justru mencapai titik keseimbangan baru di level yang sekarang," jelas dia.

Tensi geopolitik yang memanas ditambah tren kebijakan suku bunga tinggi oleh banyak Bank Sentral di dunia, sebut Gunawan, telah memicu sikap pesimis pelaku pasar bahwa Rupiah bisa dikembalikan ke posisi sebelum libur panjang Idul Fitri kemarin. Ujian pertama bagi mata uang Rupiah adalah disaat nantinya data inflasi AS dirilis. 

"Saya memperkirakan Rupiah tidak akan bergejolak atau melemah mendekati Rp16.300 seandainya data inflasi AS kian membuat The FED jauh dari kemungkinan memangkas bunga acuannya," sebutnya.

Dia menegaskan, kebijakan menaikkan bunga acuan pada perdagangan hari ini dinilai sebagai langkah untuk meredam kemungkinan gejolak mata uang Rupiah di masa yang akan datang. Namun, tidak akan menggaransi bahwa Rupiah tidak akan melemah nantinya.

Sebab, jelas Gunawan, memang fluktuasi Rupiah juga sangat dipengaruhi banyak faktor dan dinominasi oleh faktor eksternal seperti perang, suku bunga acuan negara lain, hingga harga komoditas pangan dan energi. 

"Sementara dari sisi internal akan lebih dipengaruhi oleh neraca dagang maupun neraca pembayaran," terangnya. 

Sementara itu, harga emas pada perdagangan sore ini ditransaksikan stabil dikisaran USD2.315 per ons troynya. 

"Kombinasi penguatan Rupiah dan pelemahan harga emas tentunya akan menekan harga emas di level domestik," pungkasnya.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Kebijakan ini beriringan dengan penguatan kinerja mata uang Rupiah dan IHSG pada perdagangan hari ini.

Rupiah ditutup menguat di level Rp16.160 per dolar AS, sedangkan IHSG ditutup naik 0,90% di level 7.174,53.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement