Pada kuartal kedua, ekuitas China menghadapi arus keluar senilai USD4,25 miliar, sementara ekuitas Asia di luar China mencatat arus masuk senilai USD18,35 miliar.
"Meski China adalah favorit investor asing di kuartal pertama, preferensi mulai menurun pada kuartal kedua karena data ekonomi makro semakin mengecewakan dan tingkat pengangguran kaum muda yang tinggi serta perlambatan di sektor properti," kata Manishi Raychaudhuri, Ahli strategi ekuitas Asia di BNP Paribas. (WHY)