IDXChannel - Membahas perbedaan return saham, obligasi, dan deposito merupakan salah satu yang menarik untuk diulik. Sebab, ke tiga hal tersebut merupakan bagian dari instrumen investasi keuangan.
Dalam aktivitas investasi, hal tersebut penting untuk dipahami karena jika tidak paham tentang hal tersebut maka kegiatan untuk investasi akan terhambat dan kemungkinan akan gagal. Selain itu, belakangan ini masyarakat semakin tertarik dalam kegiatan investasi, karena selain untuk masa depan investasi berguna dalam pengelolaan keuangan.
Lalu untuk penggunaanya, apa perbedaan return saham, obligasi, dan deposit? Inilah penjelasan yang sudah kami himpun dari media nasional dengan judul ‘Persamaan Perbedaan Tabungan, Deposito, Obligasi, Saham’.
Apa Itu Return Saham, Obligasi, dan Deposito
Secara harfiah Deposito dapat diartikan sebagai simpanan di bank selama jangka waktu tertentu untuk memperoleh bunga sebagai imbal hasil. Sistem penarikannya pun tidak berlaku untuk setiap waktu, lalu untuk penempatan dana deposito terdapat jangka waktu yang disepakati terlebih dahulu oleh deposan dengan bank sejak awal.
Sedangkan, Obligasi berarti suatu kegiatan dalam pasar uang dimana pemilik perusahaan akan membayar kepada investor sebuah pendapatan tetap pada saat jatuh tempo dan bunga secara rutin sebagai imbal hasil.
Terakhir, Saham merupakan kegiatan dalam pasar uang yang mirip dengan obligasi, namun sistem penetapan kepemilikannya berbeda. Saham bisa dijadikan bukti sebagai kepemilikan perusahaan, hasil saham dapat ditentukan oleh keuntungan dari kinerja perusahaan, cash flow serta pertumbuhan hasil usaha dari perusahaan.
Perbedaan Return Saham, Obligasi, dan Deposit
1. Return Investasi
Dalam Return Investasi perbedaan hasil return berdasarkan tinggi rendah nya resiko yang dimiliki oleh sistem instrumen pasar uang, juga yang dihasilkan oleh beberapa pihak yang terkait. Dalam deposito return yang dihasilkan sangat kecil kurang lebih 3% dalam setahun, lalu saham memiliki return tertinggi di angka 15 - 20% dalam setahun. Terakhir, Obligasi terhadap return menengah di angka 5 - 10% dalam setahun.
2. Risiko Investasi
Setiap investasi pasti selalu ada resiko yang dimiliki, karena hal tersebut terjadi berdasarkan naik atau turunnya pendapatan keuntungan dari perusahaan. Resiko yang dimiliki oleh saham mengikuti risiko korporasi yang menjadi dasar kinerja harga saham di bursa efek.
Kenali Perbedaan Return Saham, Obligasi, dan Deposito yang Harus Anda Ketahui. (FOTO : MNC MEDIA)
Dengan kata lain, resiko yang dialami akan sangat tinggi karena perbedaan harga saham yang mudah berubah di setiap harinya. Kemudian resiko yang dimiliki oleh obligasi terbilang cukup minim resiko, hal ini dikarenakan resiko yang terjadi tergantung pada perusahaan.
Jika perusahaan gagal dalam pembayaran obligasi kepada investor, maka uang yang ditanam di perusahaan pun akan hilang karena tidak adanya penjaminan dalam kegiatan obligasi.
Terakhir, dalam deposito resiko yang terjadi tidak terlalu tinggi dan sangat minim karena pihak deposito memiliki jaminan oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
3. Likuiditas
Dalam likuiditas, Deposito dapat dicairkan dengan mudah sebelum jatuhnya waktu tempo, namun dapat dikenakan denda jika dibuka sebelum masa akhir dari deposit.
Kemudian dalam Obligasi mudah dicairkan sebelum waktu jatuh tempo, tetapi memiliki sistem dengan melakukan penjualan di pasar sekunder serta harga jual belinya tergantung dengan dinamika pasar.
Terakhir, pada Saham mudah dicairkan dengan sistem menjual pada bursa efek. Lalu untuk harga yang diperoleh tidak menentu dikarenakan sesuai kondisi pasar.
4. Jaminan
Dalam Saham dan Obligasi tidak ada penjaminan uang dikarenakan semua resiko ditanggung oleh pemilik dana atau investor.
Sedangkan, Deposito memiliki jaminan yang diperoleh dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan Return Saham, Obligasi, dan Deposito. Semoga informasi ini berguna dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda. (MYY).