"Sebesar 48,58 persen pendapatan disumbang dari hasil proyek konsesi, 35,29 persen dari
bunga konsesi, dan 16,13 persen dari penjualan listrik EBT (energi baru terbarukan)," tutur Wilson.
Dari nilai pendapatan tersebut, KEEN berhasil menyisihkan laba bersih sebesar USD14,48 juta, melonjak 81,03 persen dari laba 2021 yang sebesar USD7,99 juta.
Dari sisi proyek, tahun lalu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat berkontribusi
terhadap pendapatan sebesar USD6,78 juta, PLTA Air Putih sebesar USD10,28 juta, Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Ma'dong USD5,03 juta, dan PLTM Ordi Hulu 19,74 juta.
"PLTM Ordi Hulu menjadi sumber pendapatan baru tahun lalu seiring dengan mulai konstruksinya pada Maret 2022," tegas Wilson. (TSA)