sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kesepakatan Dagang RI dengan Uni Eropa dan Kanada Deal, Angin Segar Bagi Sektor CPO

Market news editor Desi Angriani
27/09/2025 10:24 WIB
Indonesia resmi menandatangani dua kesepakatan dagang besar dengan Uni Eropa dan Kanada.
Kesepakatan Dagang RI dengan Uni Eropa dan Kanada Deal, Angin Segar Bagi Sektor CPO (Foto: iNews Media Group)
Kesepakatan Dagang RI dengan Uni Eropa dan Kanada Deal, Angin Segar Bagi Sektor CPO (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indonesia resmi menandatangani dua kesepakatan dagang besar dengan Uni Eropa dan Kanada

Kerja sama ini akan memperkuat akses pasar ekspor sekaligus memberi sentimen positif bagi sektor komoditas, khususnya minyak sawit (CPO).

Pada Selasa (23/9/2025), pemerintah meneken perjanjian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) yang akan memangkas tarif hingga nol untuk 80 persen produk Indonesia ke Uni Eropa. 

Produk yang diuntungkan mencakup minyak sawit, kopi, hingga tekstil. Sebagai timbal balik, Indonesia juga akan menghapus bea masuk 98,5 persen barang impor Uni Eropa, termasuk mobil dan produk makanan olahan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menargetkan IEU-CEPA berlaku mulai 1 Januari 2027. 

Pemerintah optimistis ekspor ke Uni Eropa bisa meningkat dua kali lipat dalam lima tahun pertama implementasi. Namun, larangan ekspor nikel Indonesia yang masih dalam sengketa WTO tetap berlaku, sementara regulasi anti-deforestasi Uni Eropa hanya ditunda penerapannya hingga 30 Desember 2026.

Di sisi lain, Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono memperkirakan, ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa akan naik menjadi 4 juta ton pada 2026 dari 3,3 juta ton pada 2025. Prediksi ini didukung oleh penundaan aturan deforestasi yang memberi kelonggaran waktu bagi pelaku usaha.

Sehari setelahnya, pada Rabu (24/9/2025), Indonesia juga menandatangani perjanjian perdagangan dengan Kanada. Kesepakatan ini membuka akses lebih luas bagi 90 persen produk ekspor Indonesia, termasuk tekstil, kertas, makanan olahan, dan CPO. 

Sebagai balasan, Kanada akan memperoleh akses bebas bea hingga 95 persen untuk barang ekspornya ke Indonesia dalam kurun 8-12 bulan mendatang. Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Maninder Sidhu meyakini, nilai perdagangan kedua negara bisa berlipat ganda dalam enam tahun.

Dari sisi sektoral, analis Stockbit menilai signifikansi perjanjian ini terletak pada sektor tekstil, yang menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar. 

Sementara itu, kombinasi peningkatan permintaan dari pasar global serta penundaan regulasi deforestasi Uni Eropa berpotensi mendorong sentimen positif bagi saham-saham CPO.

Adapun saham-saham emiten sawit bergerak menguat hingga menembus auto reject atas (ARA) di tengah kesepakatan dagang tersebut. 

Hingga Jumat (26/9/2025), saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) melesat 19,29 persen ke harga Rp15.350, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) naik 2,13 persen ke harga Rp1.675.

Lalu saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 0,61 persen ke harga Rp8.250, dan PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) melompat 7,25 persen ke harga Rp148.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement