sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Astra Otoparts (AUTO) di Semester I 2023 Positif, Begini Prospek ke Depannya

Market news editor Febrina Ratna
13/08/2023 06:11 WIB
Astra Otoparts memperoleh laba mencapai Rp802 miliar di akhir Juni 2023, atau naik 85,6% secara YoY. Prospeknya pun cukup menjanjikan dengan sejumlah indikator.
Kinerja Astra Otoparts (AUTO) di Semester I 2023 Positif, Begini Prospek ke Depannya. (Foto: MNC Media)
Kinerja Astra Otoparts (AUTO) di Semester I 2023 Positif, Begini Prospek ke Depannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), yang merupakan anak perusahaan dari grup Astra, mampu mencetak kinerja yang positif sepanjang semester I 2023. Laba perseroan mencapai Rp802 miliar di akhir Juni 2023, atau naik 85,6% secara YoY.

Dari sisi marjin kotor juga mengalami perbaikan secara tahunan yang didorong oleh penyesuaian harga jual serta automation system yang berpengaruh kepada indirect cost dalam COGS.

Sementara itu dari top line, perseroan konsisten mencetak pertumbuhan setelah pandemi sejalan dengan meningkatnya penjualan otomotif di Indonesia. Pendapatan yang dibukukan oleh AUTO pada kuartal II 2023 sebesar Rp4,4 triliun, turun11,4% secara kuartalan, namun meningkat 10,2% secara YoY.

Sedangkan jika dihitung secara kumulatif pada paruh pertama tahun ini, pendapatan AUTO naik menjadi Rp9,4 triliun, atau meningkat 9,3% secara YoY.

Panis Sekuritas pun memproyeksikan pertumbuhan penjualan sepanjang 2023 bisa mencapai 6,5% secara YoY. Hal itu didukung dengan marjin yang stabil di level ~15,2% serta pertumbuhan laba berkisar antara 16-17% YoY dibanding FY22.

Proyeksi tersebut didukung oleh capital expinditure (capex) emiten yang bergerak di industri suku cadang utama domestik maupun internasional itu. Sepanjang 2023, perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp500 miliar yang digunakan untuk mendukung transisi EV dengan membangun fasilitas pengisian daya mobil listrik (Astra Otopower) serta meningkatkan efisiensi (automation) dari produksi suku cadang.

Selain itu, Panin Sekuritas pun memproyeksikan kinerja AUTO masih memiliki ruang pertumbuhan yang diiringi dengan GDP Indonesia yang positif, inflasi Indonesia yang terkendali, sehingga memberikan ruang belanja masyarakat.

Faktor lainnya yaitu mobilitas tinggi pasca pandemi mendukung penjualan otomotif yang lebih optimis ditahun ini, serta berbagai insentif dari pemerintah untuk mendorong transisi Electric Vehicle.

Selain itu, kredit kendaraan bermotor diproyeksikan bertumbuh, menyusul perbaikan ekonomi pasca pandemi. Meskipun konsumsi kendaraan tidak dapat dibandingkan dengan konsumsi makanan dan minuman yang memiliki ketahanan (durable) yang singkat.

Menurut data komposisi Kredit Kendaraan Bermotor dari Bank Indonesia, di mana posisi KKB tahun 2022 berada pada level 7,6% lebih tinggi dari tahun sebelumnya (2021: 7,2%) namun masih lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi dengan kisaran ~10% - 12%.

Hal ini disebabkan masyarakat masih menahan konsumsi pada cicilan atau kredit pasca Pandemi Covid-19. “Kami melihat ke depannya angka dari KKB dalam porsi kredit pada perbankan akan tumbuh secara bertahap mengikuti recovery ekonomi setelah transisi pandemi ke endemi,” tulis Panin Sekuritas, Sabtu (12/8/2023).

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia masih terus mendorong pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KLBB) atau biasa yang disebut BEV (Battery Electric Vehicle). Komitmen pemerintah terhadap rencana ini tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 yang diperbaharui dengan Permenperin No. 6 tahun 2022 terkait Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan serta ketentuan penghitungan nilai TKDN pada kendaraan BEV.

Selain memacu transisi dari kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) menjadi BEV atau EV, pemerintah juga memperhitungkan komponen yang berasal dari dalam negeri yakni dengan bobot 50% di tahun 2020 – 2023 serta 58% setelah tahun 2023 yang berlaku pada industri kendaraan bermotor roda dua dan kendaraan bermotor roda empat.

“Kami menginisiasi BUY untuk AUTO dengan target harga Rp3.800 atau setara dengan +1,5x std.dev rata-rata EV/EBITDA 5 tahun terakhir (implied EV/EBITDA 10,2x di sepanjang 2023) di mana saat ini AUTO diperdagangkan pada EV/EBITDA 8,85x,” tulis Panin Sekuritas.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement