GGRM mencatatkan laba Rp3,28 triliun di periode enam bulan pertama tahun ini, naik 243,9% meski di tengah pendapatan yang turun 9,43% secara tahunan, serta WIIM membukukan laba sebesar Rp246,87 miliar atau naik 200,49%.
Lebih lanjut, positifnya kinerja keuangan emiten rokok turut ditopang oleh peningkatan penjualan. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat konsumsi rokok terus bertambah, meskipun pemerintah sudah menaikkan cukai rokok rata-rata 10% yang berdampak pada kenaikan harga rokok.
(DES)