Di samping itu, Indo Premier mencatat, keempat emiten tersebut membukukan pendapatan agregat sebesar Rp7,90 triliun pada periode ini, atau naik 12 persen yoy didorong pemulihan recurring income.
“Porsi recurring income mencapai 33 persen di kuartal pertama 2023. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandign porsi recurring income pada kuartal I-2022, yakni 30 persen,” tulis Indo Premier.
Menurut Indo Premier, BSDE mencatatkan laba inti paling kuat dengan pertumbuhan yang mencapai 187 persen yoy.
Pulihnya pertumbuhan recurring income berdampak pada bertumbuhnya margin kotor di periode ini.
Tercatat, margin kotor agregat empat emiten di atas meningkat menjadi 56 persen pada kuartal I-2023, yang mana bertumbuh sebesar 93 basis poin (bp) secara yoy.