Selain itu, recurring margin juga bertumbuh menjadi 50 persen, diikuti non-recurring margin yang cenderung datar di angka 59 persen.
“BSDE dan PWON membukukan pertumbuhan margin terkuat, masing-masing sebesar 220 bp dan 208 bp yoy ditopang oleh pemulihan recurring margin masing-masing sebesar 913 bp dan 515 bp yoy, terutama dari margin sewanya karena penghapusan tingkat diskon,” tulis riset tersebut.
Sementara, dari segi utang, empat emiten tersebut mencatatkan utang agregat sebesar Rp33,20 triliun pada kuartal I-2023 atau bertumbuh 1 persen yoy.
Sedangkan, cash level agregat mencapai Rp30,60 triliun atau naik 14 persen yoy yang menandakan rasio net gearing sebesar 3 persen pada kuartal I-2023.
Tercatat, CTRA memertahankan posisi kas bersihnya setara dengan kas bersih emiten pada kuartal IV-2022. Sedangkan, SMRA mencatatkan kenaikan net gearing menjadi 28 persen pada kuartal I-2023.