Dengan belum jelasnya jadwal perakitan baterai, proyek ini belum dimasukkan ke dalam proyeksi keuangan. Jika DRMA mengamankan porsi 20 persen, potensi pendapatan tambahan diperkirakan mencapai Rp520 miliar dengan EBITDA sekitar Rp104 miliar.
Berdasarkan proyeksi tersebut, Samuel Sekuritas menurunkan rekomendasi saham DRMA dari Buy menjadi Hold di harga yang sama Rp1.000 per saham.
"Mencerminkan penyesuaian proyeksi laba di tengah tantangan industri otomotif pada paruh kedua 2025. Target harga tersebut mencerminkan valuasi P/E 2025 sebesar 8,5x, dengan diskon 20 persen untuk saham berkapitalisasi kecil," tulis riset tersebut
Meski prospek jangka pendek menantang, DRMA dinilai tetap menarik berkat kepemimpinan di segmen komponen motor dan diversifikasi non-otomotif. Di mana Return on Equity (ROE) solid di 20,7 persen, melampaui rata-rata industri 18,7 persen dan kenaikan rasio pembagian dividen 2025 menjadi 35 persen dari sebelumnya 28 persen, mendorong imbal hasil dividen ke 4,3 persen.
(DESI ANGRIANI)