"Penolakan masyarakat di sekitar proyek geothermal masih berlanjut. Padahal, perusahaan harus memastikan proses yang diklaim sebagai energi terbarukan bebas dari konflik dengan masyarakat hingga memenuhi aspek dampak lingkungan yang baik," ujar Bhima.
Pada penutupan perdagangan Senin (3/4/2023), saham PGEO kembali menyentuh auto reject bawah (ARB) dengan koreksi 5,76 persen ke level harga Rp655 per lembar. Dengan demikian, saham PGEO telah mengalami koreksi lebih 25 persen sejak pertama melantai di bursa. (TSA)