Sedangkan pendapatan underwriting tercatat sebesar Rp2,6 Triliun, naik 11 persen dibanding dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,34 Triliun.
Sementara, total beban tercatat Rp1,96 Triliun mengalami penurunan sebesar 24 persen dibanding dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,59 Triliun.
"Keberhasilan kinerja Tugu Insurance di 2023 tentu tidak terlepas dari komitmen Perseroan untuk senantiasa mengelola risiko dari berbagai aspek operasional dengan mengedepankan dukungan inovasi digitalisasi, sehingga dapat konsisten mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan guna adanya peningkatan pemberian manfaat baik kepada Stakeholders," tutur Tatang.
Sementara, Direktur Keuangan & Layanan Korporat TUGU, Emil Hakim, mengatakan bahwa Tugu Insurance meraih predikat Financial Strength Rating A- (Excellent) dan the Long-Term Issuer Credit Rating of “a-” (Excellent) dari lembaga pemeringkat di bidang asuransi asal Amerika, AM Best, untuk kedelapan kali berturut-turut.
"Global Rating A- (Excellent) didapatkan Tugu Insurance pertama kali tahun 2016, dan hingga kini dapat kami pertahankan, tahun ini AM Best juga mengeluarkan National Scale Rating (NSR) untuk Tugu Insurance disamping perolehan global rating tersebut yaitu aaa.ID (Exceptional)," ujar Emil.