Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di website BEI pada Jumat (27/10), pukul 14.55 WIB, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GJTL tercatat mencapai Rp699,28 miliar dalam laporan keuangan yang berakhir dalam 9 bulan.
Padahal, GJTL pada periode yang sama 2022 menanggung rugi Rp169,34 miliar.
Laba emiten yang sebagian sahamnya dimiliki investor legendaris Lo Kheng Hong alias LKH tersebut diperoleh berkat keberhasilan perseroan menekan beban pokok di tengah penurunan dalam penjualan bersih.
Penjualan bersih GJTL tercatat sebesar Rp12,57 triliun, turun 1,4 persen secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,75 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat Rp9,99 triliun, menurun 9,41 persen YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp11 triliun.
Sementara beban penjualan tercatat mencapai Rp750,43 miliar, berkurang dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp763,74 miliar.