"Realisasi harga rata-rata batu bara turun sebesar 12 persen menjadi USD71,8 per ton vs USD81,3 per ton di periode 2023," kata manajemen lewat keterangan resmi, Jumat (28/3/2025).
Dari sisi keuangan, pendapatan kotor BUMI turun 19 persen menjadi USD1,36 miliar seiring penurunan produksi dan harga rata-rata jual (ASP) batu bara. Sementara beban pokok pendapatan bisa ditekan 23 persen menjadi USD1,19 miliar.
Alhasil, laba bruto BUMI naik 23 persen menjadi USD169,3 juta. Beban usaha masih meningkat 34 persen menjadi USD108,2 juta. Setelah dikurangi beban keuangan dan bagian non-pengendali, laba bersih BUMI mencapai USD67,5 juta, naik lebih dari 500 persen secara tahunan.
Sejumlah faktor utama yang memengaruhi margin BUMI yakni royalti, bagi hasil pemerintah, dan subsidi harga atas DMO yang mencapai 40 persen dari pendapatan kotor perseroan. Selain itu, harga bahan bakar yang meningkat juga berdampak pada margin BUMI.
Dengan faktor-faktor di atas, kinerja operasional BUMI pada tahun lalu tertekan dari sisi produksi maupun harga jual. Sementara, kinerja top line juga ikut tertekan, namun efisiensi biaya operasional membuat margin dan laba bersih BUMI meningkat tajam.
(Rahmat Fiansyah)