IDXChannel - Fluktuasi harga batu bara sepanjang semester I-2023 memberi pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan tambang batu bara di Indonesia.
Laporan International Energy Agency (IEA) akhir Juli 2023 menyebut konsumsi batu bara RI pada 2023 dimungkinkan masih akan meningkat, terutama didorong oleh kebutuhan industri.
Sebaliknya, kebutuhan emas hitam terhadap pembangkit listrik dipandang akan berkurang. China, India, dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia diramal masih menyumbang 3 dari setiap 4 ton batu bara yang dikonsumsi di seluruh dunia pada tahun ini.
"Permintaan batu bara tetap tinggi di Asia, meskipun banyak dari negara-negara tersebut telah secara signifikan meningkatkan sumber energi terbarukan," kata IEA Director of Energy Markets and Security Keisuke.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten batu bara berkapitalisasi besar telah mengumumkan laporan keuangan tengah tahun, seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), hingga PT Indika Energy Tbk (INDY).