Namun, volume lifting minyak dan gas turun menjadi 143 MBOEPD, akibat permintaan musiman dan pemeliharaan fasilitas di Senoro.
Richard juga menyoroti perkembangan aksi korporasi MEDC seperti penerbitan obligasi USD400 juta, pembelian kembali obligasi sebesar USD519 juta, dan peluncuran program buyback saham dengan akumulasi 380 juta saham hingga Mei 2025.
Di sisi harga minyak, MEDC dinilai masih menghadapi tekanan lanjutan pada kuartal II-2025. Harga minyak pada kuartal I tercatat sebesar USD72,2 per barel, lebih rendah dari rata-rata Brent sebesar USD74,97 per barel.
Selain itu, produksi dari lapangan Terubuk dan Forel telah dimulai dan berpotensi menambah produksi 20.000 BOPD dan 60 MMSCFD. Penambahan produksi dapat berpengaruh terhadap harga.