Menurut Yune, Gross profit meningkat dari Rp138 miliar menjadi Rp 307 miliar, dengan gross profit margin (GPM) naik dari 40 persen menjadi 61 persen, yang menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam operasional perusahaan.
Dari sisi neraca, total aset WIFI tumbuh dari Rp1,5 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp2,7 triliun pada akhir triwulan III-2024. Ekuitas perusahaan juga meningkat dari Rp742 miliar menjadi Rp899 miliar, mencerminkan fundamental keuangan yang kuat dan stabil.
Yune menjelaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan ekspektasi perusahaan dan pertumbuhan industri Technology di Indonesia.
"Kinerja kami di triwulan III-2024 ini telah sesuai dengan ekspektasi kami dan sejalan dengan pertumbuhan positif di industri Technology Indonesia," ujar Yune.
Melihat kinerja cemerlang yang ditunjukkan pada kuartal ketiga tahun 2024, Perseroan optimistis dapat menghadapi sisa paruh kedua tahun ini dengan strategi yang telah terencana matang.