Pembagian dividen interim hingga Rp6,2 triliun itu juga mempertimbangkan posisi permodalan dan likuiditas yang memadai. Hingga kuartal III-2024, Capital Adequacy Ratio (CAR) BCA berada di level 29,3 persen sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 86 persen sehingga ruang untuk ekspansi masih terbuka lebar.
Selain itu, pembagian dividen juga telah mempertimbangkan rencana pengembangan bisnis perseroan dan entitas anak dan investasi pada bidang teknologi agar mampu bersaing pada era digital. Jahja mengatakan, transaksi perbankan BCA terus meningkat seiring investasi untuk memperkuat ekosistem hybrid banking.
Hal ini terlihat dari pendapatan selain bunga yang mencapai Rp19 triliun, tumbuh 13,5 persen secara tahunan, terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7 persen.
"Pembagian dividen interim tunai ini menunjukkan komitmen perseroan untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)