Untuk PK, volume penjualan tumbuh 40 persen YoY menjadi 6,3 ribu ton, sementara harga jual melonjak 71 persen YoY ke Rp12.128 per kilogram, terdorong kelangkaan kelapa global yang meningkatkan permintaan substitusi.
Lonjakan kinerja juga tercermin pada laba bersih, yang mencapai Rp152 miliar di kuartal II, melesat 830 persen YoY.
Secara kumulatif, laba bersih semester I-2025 menembus Rp314 miliar atau tumbuh 1.323 persen YoY, setara dengan 48 persen dari estimasi setahun penuh.
Pencapaian ini turut didukung oleh tarif pajak lebih rendah (20 persen vs 43 persen pada periode yang sama tahun lalu) serta kenaikan pendapatan bunga menjadi Rp14 miliar, tumbuh 156 persen YoY.
Samuel Sekuritas dalam riset terbarunya, Jumat (12/9/2025) menilai, prospek NSSS masih solid di paruh kedua 2025. Rata-rata harga CPO pada Juli-Agustus 2025 mencapai MYR 4.254 per ton, naik 5,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.