Ueda mengatakan kemungkinan pencapaian target inflasi 2 persen secara berkelanjutan dengan kenaikan upah secara bertahap meningkat, dan bank sentral akan mengkaji ulang program stimulus besar-besaran jika tren ini terus berlanjut.
Namun, BOJ mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar pada pertemuan pertamanya tahun ini, sesuai dengan ekspektasi. BOJ mempertahankan suku bunga utama jangka pendeknya di -0,1 persen dan mempertahankan batas atas 1 persen pada imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun.
Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa tingkat inflasi inti Tokyo, yang merupakan indikator utama tren harga nasional, melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari. Angka ini berada di bawah target bank sentral sebesar 2 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. (ADF)