sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kinerja Surya Toto (TOTO) Naik, Cetak Laba Bersih Hingga 200 Persen 

Market news editor Shifa Nurhaliza
22/11/2021 15:58 WIB
Kinerja produsen saniter PT Surya Toto Indonesia Tbk meningkat di kuartal III-2021. Penjualan dan laba bersih perusahaan ini bertumbuh di periode tersebut.
Kinerja Surya Toto (TOTO) Naik, Cetak Laba Bersih Hingga 200 Persen. (Foto: MNC Media)
Kinerja Surya Toto (TOTO) Naik, Cetak Laba Bersih Hingga 200 Persen. (Foto: MNC Media)

Selanjutnya, penurunan aset kontrak sebesar 38% atau Rp1,8 miliar disebabkan oleh penurunan piutang pihak ketiga yang belum ditagih. Penurunan piutang lain-lain kepada pihak berelasi sebesar 98% atau Rp4,1 miliar yang disebabkan oleh penurunan piutang dari Penjualan barang bekas sebesar Rp121,9 juta. Penurunan lainnya juga tercatat sebesar Rp234,5 juta dan penurunan piutang dari reimbursement sebesar Rp3,7 miliar.

Peningkatan persediaan sebesar 27% atau Rp121,3 miliar disebabkan oleh peningkatan barang jadi sebesar Rp35 miliar, peningkatan barang dalam proses sebesar Rp55,4 miliar. TOTO juga mencatatkan peningkatan bahan baku sebesar Rp46,2 miliar, penurunan bahan pembantu sebesar Rp1 miliar dan penurunan persediaan dalam perjanan sebesar Rp10,4 miliar dikurangi dengan peningkatan penyisihan atas keusangan persediaan sebesar Rp4,1 miliar, dan penurunan penyisihan atas penurunan nilai persediaan sebesar Rp312,5 juta.

Emiten yang bergerak sebagai produsen saniter ini juga membukukan peningkatan biaya dibayar dimuka sebesar 50% atau Rp7 miliar yang disebabkan oleh peningkatan uang muka kepada pemasok sebesar Rp8,5 miliar. TOTO mengatakan bahwa penurunan biaya sewa dibayar dimuka sebesar Rp1,1 miliar, penurunan biaya pemeliharaan perangkat lunak sebesar Rp881,1 juta, penurunan biaya asuransi dibayar dimuka sebesar Rp265,9 juta, dan peningkatan biaya dibayar dimuka lainnya sebesar Rp767,9 juta.

Peningkatan aset tidak lancar TOTO tercatat sebesar 374% atau Rp72,7 miliar yang disebabkan oleh peningkatan uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp72,9 miliar, penurunan sewa dibayar di muka sebesar Rp187,5 juta, dan penurunan setoran jaminan sebesar Rp15 juta. Penurunan utang usaha pihak berelasi sebesar 53% atau Rp6 miliar disebabkan oleh penurunan utang usaha dalam mata uang rupiah sebesar Rp6,9 miliar dan peningkatan utang usaha dalam mata uang asing sebesar Rp827,8 juta.

Peningkatan utang usaha pihak ketiga sebesar 25% atau Rp20,7 miliar disebabkan oleh peningkatan utang usaha dalam mata uang rupiah sebesar Rp6,6 miliar dan peningkatan utang usaha dalam mata uang asing sebesar Rp14,1 miliar. Penurunan utang lain-lain pihak berelasi sebesar 51% atau Rp5,3 miliar disebabkan oleh penurunan imbalan lisensi merek dagang sebesar Rp3,8 miliar, penurunan penggantian beban operasional sebesar Rp1,3 miliar, dan penurunan komisi sebesar Rp228,4 juta.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement