"Penjualan lahan industri kepada pelanggan dari sektor otomotif dan turunannya, serta sektor data center, menjadi penopang utama pendapatan usaha di tahun 2021,” ujar Tondy dalam keterangan resminya.
Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp847 miliar pada 2021, dengan marjin laba kotor sebesar 58,8 persen. Adapun laba usaha tercatat sebesar Rp665 miliar dengan marjin laba usaha sebesar 46,2 persen.
Laba sebelum pajak perseroan tercatat sebesar Rp731 miliar di 2021, sedangkan laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp715 miliar di 2021, dengan marjin laba bersih sebesar 49,6 persen. Melalui hasil tersebut, Perseroan mencatatkan laba bersih per saham sebesar Rp14,83.
Tak hanya itu, dari sisi fundamental, jumlah aset perseroan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp6,11 triliun, lebih rendah Rp638 miliar atau 9,5 persen dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Desember 2020 sebesar Rp6,75 triliun. Hal ini terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas sebesar Rp776 miliar.
Sedangkan, posisi kas bersih perseroan per 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp599 miliar, menurun Rp776 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2020 sebesar Rp1,38 triliun.