Selain itu, eskalasi konflik sejauh ini justru memicu kenaikan harga batubara yang relatif menguntungkan bagi Indonesia.
"Selama harga minyak masih berfluktuasi di kisaran USD80 per barel, belum ada dampak negatif langsung ke Indonesia," ujar Nurwachidah.
Karenanya, Nurwachidah masih melihat peluang technical rebound IHSG ke kisaran 7.100 sampai 7.120 pada perdagangan Selasa (6/8/2024) besok. Tepatnya, support ada di level 7.000 dan resistance di 7.120, dengan pivot 7.050.
Alasannya, data domestik Indonesia yang masih solid, meskipun kondisi ekonomi global sedang bergejolak.
"Saham-saham yang dapat diperhatikan fokus pada saham defensif, di antaranya MYOR, AMRT, MAPI, INDF dan KLBF," ujar Nurwachidah.
(Taufan Sukma)