Menariknya, sejak 2-26 Juli 2024, investor asing terpantau selalu net buy saham TUGU. Terakhir di pekan lalu saja, asing net buy saham TUGU senilai Rp2,9 miliar dengan nilai beli bersih terbesar pada 24 Juli, atau dua hari jelang rilis laporan keuangan.
Kala itu asing net buy TUGU senilai Rp 2 miliar.
Sebenarnya tren akumulasi saham TUGU oleh investor asing terjadi di sepanjang 2024. Secara year-to-date, saham TUGU telah dibeli bersih oleh asing sebesar Rp21,4 miliar dan menjadi saham di sektor asuransi umum yang paling diburu asing.
"Hal ini wajar, karena investor terutama asing mengantisipasi adanya perbaikan kinerja operasional dan core business TUGU, apalagi semua anak usaha bahkan entitas asosiasi juga mengalami kenaikan kinerja. Ditambah lagi valuasi yang terdiskon dengan PBV <0,5x membuat saham TUGU menjadi appealing untuk dikoleksi," ujar Research Analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, dalam keterangan resminya.
Senada dengan Nurwachidah, Analis Panin Sekuritas, Sarkia, juga melihat momentum perbaikan kinerja di seluruh lini juga menjadi katalis positif untuk asing mengakumulasi saham TUGU.
"Kinerja investasi tetap meningkat sejalan dengan kenaikan aset investasi. Anak usaha TUGU juga mencatatkan pertumbuhan positif terutama dari usaha rental sehingga pendapatan dari segmen anak usaha masih dapat naik 10,7%. kemudian laba dari entitas asosiasi juga melonjak signifikan sampai hampir 4x," ujar Sarkia.
Asal tahu saja, TUGU juga memiliki anak usaha di bidang non-asuransi, yaitu untuk bisnis penyewaan gedung perkantoran serta kendaraan bermotor yang dinaungi oleh PT Pratama Mitra Sejati (PMS) serta untuk unit bisnis survei di bawah naungan PT Synergy Risk Management Consultants.