Meski demikian, Samuel Sekuritas memproyeksikan pemulihan margin pada kuartal akhir 2025, seiring normalisasi operasional. EBITDA margin diperkirakan kembali ke 72,8 persen, EBIT margin ke 55,5 persen, dan margin laba bersih ke 27,6 persen.
Ke depan, WIFI tengah menyiapkan ekspansi besar untuk menopang pertumbuhan jangka panjang. Setelah memperoleh spektrum 5G FWA di Wilayah 1 dan mulai melakukan pemasaran pada November 2025, layanan komersial dijadwalkan meluncur pada Januari 2026.
WIFI menargetkan sekitar 5 juta pelanggan FWA pada 2026, dengan hampir 900 ribu calon pelanggan telah terdaftar. Di mana bisnis 5G FWA akan berkontribusi sekitar Rp904 miliar terhadap EBITDA dan Rp356 miliar terhadap laba bersih pada 2026.
Dari sisi FTTH, WIFI menargetkan ekspansi hingga 5 juta home-passes dan 3 juta koneksi aktif atau tingkat take-up sekitar 60 persen. Target ini akan didukung oleh pembangunan tambahan sekitar 2.000 km jaringan backbone di Sumatera yang dijadwalkan mulai pada kuartal I-2026.
Berdasarkan prospek tersebut, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham WIFI dengan target harga Rp5.200 per saham. Valuasi tersebut mencerminkan estimasi EV/EBITDA 2027 sebesar 7,6 kali, atau sekitar 30 persen diskon dibandingkan rata-rata sektor.