Fahmi Abidin
IDXChannel – Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp3.687,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.589,6 triliun. Ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen (y-on-y). Kontraksi tersebut terjadi akibat guncangan sangat dalam yang terjadi pada berbagai sektor.
“Berdasarkan kelompok pengeluaran, secara tahunan kontraksi di kuartal II-2020 terjadi akibat konsumsi rumah tangga yang minus 5,51 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, konsumsi rumah tangga menyumbang hampir 60 persen dari kontribusi terhadap PDB. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi di kuartal 2 terkoreksi sangat dalam,” kata Kepala BPS, Suhariyanto, kepada Video Jurnalist (VJ) IDX Channel, Rajarjo Padmo, Rabu (5/8/2020).
Adapun struktur pertumbuhan PDB pada kuartal II-2020 diantaranya Konsumsi Rumah Tangga : -5,51%, PMTB [Investasi] : -8,61%, Konsumsi Pemerintah : -6,90%, Konsumsi Lnprt : -7,76%, Ekspor : -11,66%, Impor : -16,96%, dengan total : - 5,32%.
Kemudian, jika dilihat dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 30,84 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar 11,66 persen dan 16,96 persen
Ekonomi Indonesia triwulan II-2020 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,19 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 29,22 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar 12,81 persen dan 14,16 persen.
