IDXChannel - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) lewat PT Krakatau Wajatama Osaka Steel (KWOSM) mendukung penanganan bencana di Sumatera dengan menyuplai bahan baku baja untuk pembangunan jembatan bailey.
KWOSM melakukan pengiriman material baja secara berkelanjutan guna mendukung percepatan pembangunan serta pemulihan akses jembatan di Sumatera, khususnya daerah yang terdampak bencana dan membutuhkan penanganan infrastruktur secara cepat dan efektif.
Direktur Utama KWOSM, Ika Maulid Nur Ahmad menjelaskan, partisipasi perusahaan dalam program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan kontribusi aktif industri baja nasional dalam mendukung ketahanan infrastruktur Indonesia.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara BUMN, industri, dan pemerintah merupakan kunci dalam mempercepat pemulihan pascabencana. Melalui suplai baja ini, KWOSM berharap dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di wilayah terdampak,” ujar Ika melalui keterangan resmi, Selasa (30/12/2025).
Material baja yang disuplai oleh KWOSM merupakan produk UNP high grade dengan spesifikasi BJP55/SS540 dan diproduksi oleh PT Krakatau Osaka Steel. Produk yang dikhususkan untuk membangun jembatan bailey dan panel bridge tersebut telah memenuhi standar mutu dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan guna menjamin keamanan dan ketahanan.
Dalam pengerjaan ini, KWOSM bersama KRAS dan Kementerian Pertahanan bersinergi dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya pada situasi darurat dan kemanusiaan. Hal ini demi terwujudnya pemulihan yang cepat, aman, dan berkelanjutan di wilayah Sumatera.
Sepanjang tahun 2025, KWOSM telah mengirimkan material UNP high grade dan siku dengan total volume sekitar 900 ton sebagai bahan baku untuk memproduksi jembatan Bailey yang digunakan sebagai jembatan alternatif di wilayah darurat bencana. Pengiriman ini menjadi bagian dari upaya respons cepat dalam memastikan ketersediaan infrastruktur sementara yang andal bagi masyarakat terdampak.
Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan mengatakan, Indonesia dapat menjadi tuan rumah dalam industri baja. Hal ini seiring kontribusi perseroan dalam mendukung pembangunan nasional, termasuk dalam pemulihan infrastruktur pascabencana.
(Rahmat Fiansyah)