Seperti yang diketahui baru-baru ini, tanggal 13 April 2024 Iran melancarkan serangan ke Israel. Hal ini meningkatkan ketegangan konflik di Timur Tengah yang berpotensi semakin meluas.
Dampak adanya konflik ini akan berimbas ke harga komoditas serta inflasi global. Hal ini yang membuat pelemahan rupiah saat pembukaan market tanggal 16 April 2024 ke area gap dan menyentuh level Rp16.200 per dolar AS.
Hal ini selaras dengan prediksi Gema yang disampaikan melalui kanal Youtube Astronacci International.
Pelemahan rupiah juga disebabkan oleh sentimen data ekonomi AS. Dengan tingkat inflasi yang masih belum stabil menguat di angka 3,5 persen pada Maret 2024, Powell mengatakan bahwa masih akan menahan suku bunga terkait tingkat inflasi yang masih belum membaik.
"Hal ini menarik bagi para investor saat ini untuk memindahkan asetnya ke AS," papar Gema.