IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan laba bersih di enam bulan pertama di 2023. Laba perseroan turun 27,94% menjadi USD873,83 juta atau Rp13,38 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,21 miliar.
Melansir laporan keuangan, penurunan profit ADRO pada semester pertama tahun 2023 ini disebabkan oleh harga batu bara global kembali normal pada periode ini.
Perseroan menjelaskan, laba inti tidak memperhitungkan komponen akuntansi non operasional setelah pajak, yang di antaranya terdiri dari amortisasi properti pertambangan.
Di samping itu, pendapatan emiten pertambangan batu bara ini juga mengalami penurunan sebesar 1,75% menjadi USD3,47 miliar atau Rp53,28 triliun, dari capaian di periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD3,54 miliar.
Secara rinci, pertambangan dan perdagangan batu bara masih mendominasi dengan pendapatan sebesar USD3,38 miliar atau Rp51,86 triliun.