Balance sheet ADCP di akhir 2022 menunjukkan kenaikan aset 5,7% menjadi Rp6,32 triliun, akibat peningkatan aset tidak lancar dari sisi real estat.
Nilai kewajiban pembayaran (liabilitas) terjaga di kisaran Rp3,8 triliun, sedangkan modal bersih tumbuh 17,03% menjadi Rp2,45 triliun akibat adanya penambahan saldo laba ditahan.
Arus kas ADCP cukup terkuras sepanjang tahun lalu menjadi Rp26,86 miliar, dari Rp60,53 miliar di akhir 2021. Ini terjadi karena adanya pembelian aset tanah yang belum dikembangkan sebesar Rp216,18 miliar. (NIA)