Kenaikan juga terjadi di segmen penjualan kendaraan bekas mencapai Rp639,11 miliar, hingga sewa juru mudi senilai Rp240,15 miliar.
Beban pokok ikut terpangkas menjadi Rp2,62 triliun, sehingga laba bruto yang diperoleh lebih rendah dari periode sebelumnya.
Dari sisi operasional, perseroan mampu memangkas biaya umum-administrasi, meningkatkan pendapatan operasi lain, serta perolehan dari pelepasan investasi senilai Rp2,93 miliar.
Sayangnya kenaikan beban keuangan mendorong laba sebelum pajak ASSA melandai di angka Rp82,96 miliar.
Balance sheet ASSA akhir September mencatat jumlah aset yang terkoreksi tipis dari awal tahun di angka Rp7,24 triliun.
Jumlah kewajiban utang atau liabilitas melandai 4,2 persen year to date (ytd) mencapai Rp4,59 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 7,5 persen ytd menjadi Rp2,65 triliun.