Mayoritas pos ini muncul dari gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp4,22 triliun yang meningkat dari paruh pertama tahun lalu. Hal itu belum juga ditambah dari adanya beban umum-adminsitrasi, dan beban lain yang masing-masing naik 9,14% yoy, dan 36,12% yoy.
Kendati mampu memperoleh pendapatan keuangan Rp22,04 miliar, AMRT tampak masih mengalami rugi dari entitas asosiasi sebanyak Rp6,78 miliar, meskipun berkurang 35,94% yoy dari periode sama tahun 2021.
Neraca AMRT per 30 Juni 2022 mencatat ada kenaikan total aset sebesar 5,10% menjadi Rp28,89 triliun, dari akhir 2021 sebesar Rp27,49 triliun. Kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 4,90% menjadi Rp19,41 triliun, sementara modal atau ekuitas naik 5,42% di angka Rp9,47 triliun.
Di akhir periode semester I-2022, AMRT menerima kas dari pelanggan sebanyak Rp49,27 triliun. Setelah digunakan sebagai pembayaran kepada pemasok, gaji, beban usaha, hingga pajak penghasilan, nilai kas bersih dari operasi yang dimiliki mencapai Rp1,4 triliun.
AMRT juga menggunakan Rp2,5 triliun untuk aktivitas investasi, dan Rp968,41 miliar untuk pendanaan. Dengan demikian, maka total kas dan setara kas di akhir periode mencapai Rp1,19 triliun. (FAY)