Laba operasional yang dibukukan AGRO di kuartal pertama tahun ini hanya senilai Rp20,38 miliar atau ambles 83,61% yoy. Penurunan tajam pada laba operasional ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan beban gaji dan tunjangan, serta beban umum dan administrasi.
Dari sisi intermediasi, AGRO telah menyalurkan kredit Rp6,86 triliun pada kuartal I 2023, turun 27,94% yoy. Aset pun turun 4,16% yoy menjadi Rp12,64 triliun.
Kemampuan bank dalam mengelola aset berkualitasnya pun terganggu. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross AGRO menebal dari 1,4% per 31 Maret 2022 menjadi 4,1% per 31 Maret 2023.
Begitu juga dengan NPL nett yang naik dari 0,21% pada kuartal I 2022 menjadi 0,76% pada kuartal I 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Raya berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp8,74 triliun pada kuartal I 2023, turun 13,89%. Disusul dengan dana murah atau current account savings account (CASA) perseroan yang susut 54,14% yoy menjadi Rp2,1 triliun.
(SLF)