Saham WIKA Mulai Pulih Seiring Sentimen Positif IKN
Meski kinerja keuangannya sedang turun, saham WIKA kembali melesat pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (12/8)disertai dengan volume yang tinggi. Volume tinggi tersebut bisa diartikan bahwa minat investor terhadap saham ini sedang meningkat.
Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tersebut mencatat, saham WIKA melesat hingga 6,09 persen ke level Rp1.045/saham.
Selain itu, dalam sebulan terakhir saham WIKA juga masih menguat. Berdasarkan data BEI pada Senin (22/8), saham WIKA melesat hingga 9,78 persen sepanjang sebulan terakhir.
Walaupun memang, sahamnya dalam sepekan terakhir merosot minus 3,81.Sedangkan secara year to date(YTD), saham WIKAmasih melemah di angka minus 8,60 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Terkereknya saham emiten ini seiring dengan sentimen positif dari proyek pembangunan ibu kota negara baru atawa IKN. Adanya proyek tersebut tentunya melibatkan kerjasama dengan berbagai BUMN Karya melalui proses mekanisme tender.
Menurut riset BRI Danareksa Sekuritas bertajuk “Equity Research Construction” yang diterbitkan pada Jumat (12/8), agenda ini dapat menjadi sentimen positif bagi perusahaan konstruksi yang terlibat.
“Rencana progresif pembangunan proyek IKN dan potensi anggaran infrastruktur yang lebih tinggi di tahun depan akan menjadi katalis kuat untuk sektor ini,” tulis analisBRI Danareksa Sekuritas, Muhammad Naufal Yunas.
Adapun WIKA turut terlibat dalam proyek pembangunan IKN. Menurut Sekertaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Wijaya, emiten tersebut akan menyasar proyek infarstruktur, pembangkit listrik, serta instalasi pengolahan air bersih dan limbah.
Di sisi lain, saham emiten ini memasuki masa downtrendatau mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19 di tahun 2020 silam. Pada 28 Februari 2020, saham WIKA ambles menjadi Rp830/saham di perdagangan 20 Maret 2020.
Padahal, saham emiten konstruksi ini pernah menembus di level Rp2.160/saham pada penutupan perdagangan 10 Januari 2020.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.