"Efektivitas tanggung jawab bersama itu perlu kepatuhan penuh dalam kelompok, dan persentase kelompok dengan tingkat kepatuhan penuh masih di bawah 10 persen, naik dari 3 persen pada kuartal I, tapi masih jauh dari optimal," kata Erni.
Sementara pembiayaan BTPS pada kuartal II juga turun, baik kuartalan -4 persen dan -14 persen secara tahunan. Hal ini karena bank masih fokus memperbaiki kualitas aset.
"Dengan begitu, kami merevisi ke bawah pertumbuhan kredit BTPS di 2024 menjadi negatif 11 persen," kata Erni.
Atas alasan tersebut, dia mempertahankan rating BELI pada saham BTPS, namun target harganya diturunkan menjadi Rp1.490 dari sebelumnya Rp2.020. Harga saham BTPS saat ini sebesar Rp1.150 masih atraktif dengan potensi kenaikan (upside) sekitar 30 persen.
Direktur BTPS Fachmy Ahmad sebelumnya mengatakan, BPTS telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,4 triliun di semester I-2024. Angka tersebut lebih rendah secara tahunan karena BTPS memilih selektif.