IDXChannel - Laba Bersih Dharma Polimetal Tbk (DRMA) naik 30,89 persen menjadi Rp394,16 miliar. Sejalan dengan laba, penjualan DRMA sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp3,90 triliun, tumbuh 34,05 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp2,91 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, penjualan domestik tercatat sebesar Rp3,90 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp170 juta.
Penjualan segmen roda dua sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp2,14 triliun, penjualan segmen roda empat sebesar Rp1,14 triliun dan penjualan lainnya sebesar Rp618,70 miliar
Adapun beban pokok penjualan perseroan tercatat sebesar Rp3,29 triliun. Adapun, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp44,84 miliar, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp190,29 miliar, serta beban operasi lainnya sebesar Rp6,63 miliar.
Per akhir Desember 2022, total nilai aset DRMA tercatat sebesar Rp2,68 triliun, naik 5,75% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp2,53 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp1,28 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,40 triliun.
Di tahun 2023 ini, perseroan akan merampungkan pabrik untuk Dharma Precision Parts dan Dharma Controlcable Indonesia.
Di mana, salah satu pabrik mulai dari pondasi, bangunan, mechanical electrical, panel surya, digitalisasi dan sebagainya yang akan membutuhkan dana Rp40 hingga Rp50 miliar.
Selain itu, perseroan juga akan memproduksi atau menggunakan survey mounted technology (SMT) untuk produk-produk yang diproduksi elektronik yang diproduksi oleh Dharma Precision Parts dan Dharma Controlcable Indonesia.
Tahun ini perseroan juga berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp120 hingga Rp150 miliar.
Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan charging station, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dan mengembangkan mesin penukaran baterai kendaraan atau battery swap, dan sebagainya.
(SLF)