Kontribusi terbesar pendapatan datang dari jasa distribusi dan logistik energi ke pihak berelasi sebanyak Rp1,91 triliun, disusul jasa hulu migas terintegrasi sejumlah Rp1,57 triliun. Adapun distribusi dan logistik energi ke pihak ketiga menyerap pemasukan sebanyak Rp1,23 triliun.
Laju pendapatan mendongkrak beban pokok sebanyak 44,31% yoy, yang sebagian besar berasal dari pembelian dari pemasok, dalam hal ini adalah PT Pertamina Patra Niaga, dan dari PT Pertamina (Persero).
Neraca ELSA per 30 Juni 2022 menunjukkan ada kenaikan aset sebanyak 14,74% senilai Rp8,30 triliun, dari akhir 2021 sebanyak Rp7,23 triliun. Total kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 23,52% di angka Rp4,26 triliun, sedangkan modal atau ekuitas perseroan tumbuh 6,7% menjadi Rp4,03 triliun.