Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan tercatat sebesar USD193,36 juta atau Rp3,15 triliun, turun dari sebelumnya sebesar USD241,78 juta. Beban penjualan tercatat sebesar USD426.297, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD25,60 juta.
Hingga Desember 2024, total nilai aset ESSA tercatat sebesar USD693,67 juta, turun dari sebelumnya sebesar USD695,44 juta. Adapun liabilitas tercatat sebesar USD139,79 juta dan ekuitas tercatat sebesar USD533,87 juta.
Shinta menjelaskan, harga amonia sebagian besar tercatat tetap stabil sepanjang tahun 2024, dengan peningkatan bertahap dalam dua kuartal terakhir. Ke depan, harga amonia diperkirakan akan tetap bergerak dalam kisaran yang sama seperti pada tahun lalu.
Sementara itu, harga LPG juga diprediksi tetap stabil sepanjang didukung oleh perpanjangan kebijakan pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+.
“Kami senantiasa memprioritaskan pertumbuhan untuk memaksimalkan nilai bagi seluruh Pemegang Saham dengan memanfaatkan peluang yang selaras dengan kekuatan utama kami,” ujar Shinta.